Jumat, 03 Mei 2019

Kenikmatan Yang Tak Terlupakan

Cerita Seks-Seks pertamaku yang indah ternyata terus-menerus melekat dalam memori otakku, sehingga setiap habis menerima amplop hasil memberikan les privat, aku langsung menuju lokalisasi Kali Jodoh yang tidak jauh dari rumahku. Sampai-sampai aku merasa telah mahir sekali dalam urusan ranjang. Habis bagaimana nggak? Yang mengajariku adalah wanita-wanita senior yang handal dalam menservis lelaki.


Segala macam gaya sex sudah kulakoni, meskipun kadang aku harus hutang untuk mendapatkannya (yang ini kalau nggak kenal banget, nggak akan bisa). Tapi meskipun demikian kebiasaanku melantunkan, “Hallo-hallo bandung” versiku, tak kunjung padam. Kadang di kamar mandi, kadang di tempat tidur, malah kadang di WC sekolah pun kulakoni, terutama sehabis melihat pemandangan indah teman sekelasku yang wanita.


Setelah Lulus SMP, aku melanjutkan ke sekolah P di bilangan Jelambar, Jakarta Barat. Mula pertama masuk adalah saat yang paling menyenangkan. Aku mendapat teman baru yang cantik-cantik (yang cowoknya sih nggak usah diceritain), ditambah lagi dengan seragam celana panjang. Sepertinya aku semakin percaya diri untuk mendekati seorang wanita.

Tak lama waktu yang dibutuhkan untuk menunjukkan kepiawaianku dalam pelajaran. Aku menjadi bintang kelas yang banyak didekati teman-temanku, terutama yang hobinya nyontek. Untunglah di kelasku (Atau mungkin seluruh sekolah) 80% muridnya hobi nyontek, jadi stock teman tidak akan kehabisan dalam kamus kehidupanku.

Baca Juga : Memek Gadis Pembantuku


Salah satu, eh salah dua dari sekian banyak temanku ada yang dandanannya bisa bikin senjata lelaki tegap. Namanya Jenny dan Lisa. Keduanya sahabat kental. Kemana pergi selalu berdua. Bahkan ke WC pun juga berdua, sampai seisi kelas memvonisnya sebagai pasangan Lesbian. Nah keduanya termasuk dalam siswi yang 80% tadi, sehingga tiap kali ada ulangan mereka selalu berada di dekatku.

“Witing tresno jalaran soko kulino.”

Keakraban akan dapat menimbulkan kasih sayang, ternyata benar dan terjadi padaku. Aku benar-benar Fall in Love kepada Lisa, tapi sayangnya kalau aku perhatikan justru Jenny yang ada perhatian denganku. Aku terjerat dalam cinta segitiga yang bikin pusing tuju keliling.

 Lisa memang lebih cantik dari Jenny. Itu menurutku, tapi body Jenny jauh lebih mantap dari Lisa. Kalau Lisa ibarat Paramitha Rusady, cantik, anggun tapi body agak payah, sedangkan Jenny ibarat Diah Permata Sari, wajah tidak terlalu cantik tapi dada dan pinggulnyaitu loh yang mantap.

Oh ya ada yang lupa, keduanya kalau sekolah mengendarai sedan keluaran terbaru, cuma waktu itu aku tidak tahu siapa yang punya diantara mereka berdua, sedangkan aku sekolah mengendarai kedua kakiku.

Sempat juga aku minder, tapi aku dapat menepiskan perasaan itu, apalagi saat Jenny mengundangku untuk mengajari Matematika yang katanya suka bikin dia demam, aku jadi tambah semangat.

Hari sabtu usai bubaran sekolah, aku ikut mobil mereka menuju rumahnya. Tiba di rumah Jenny, Lisa langsung pamit dengan alasan papinya menunggu di rumah. Satu point masuk memoriku. Berarti mobilnya milik Lisa, tapi melihat keadaan rumah Jenny yang cukup megah rasanya tidakmustahil kalau Jenny juga mempunyai mobil.

Aku menunggu di ruang tamu dan tak lama Jenny sudah keluar membawakan juice jeruk. Tapi bukan juice-nya yang jadi perhatianku, pakaiannya minim sekali.

Jenny hanya mengenakan celana pendek berbahan kaos, dan kaos oblong, sehingga waktu Jenny meletakkan gelas di meja, aku dapat melihat bulu ketiaknya yang sangat lebat, ditambah tonjolan dadanya yang sangat besar sepertinya sih dia tidak memakai bra. Karuan saja senjataku langsung bergerak mekar, menerobos hutan di sekitarnya.

Efeknya langsung aku merasakan sakitseirama dengan tertariknya bulu kemaluanku tersebut. Aku beringsut membetulkan letak senjataku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar