Sabtu, 11 Mei 2019

Gairah Sex Meningkat Setelah Pulang Dari Dugem

Cerita Seks-Perkenalkan namaku Rio,Umurku 28 tahun,bertubuh tinggi dan bebadan kekar dan kulit tubuh yang boleh dibilang eksotis,hitam-hitam gmn gitu….awal kisah ini saat aku ditawarkan oleh temanku yang Renald untuk bekerja disebuah tempat hiburan malam(diskotik) sebagai sekuriti, sebut saja dengan inisial “C”,diskotik itu sangat terkenal dengan wanita-wanita cantik dan populer dikalangan pencinta hiburan malam.tamu-tamu yang datang pun bukan dari kalangan bawah melainkan kalangan menegah ke atas, harga minumannya pun aku tidak sanggup untuk membeli dengan gaji sebulanku.


tetapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjaannya sangat santai,malam hari dan aku juga bisa melihat cewek-cewek sexy yang berkeliaran.

didalam dikostik ini terdapat 2 pintu masuk bawah.bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka divallet dan bila pengunjung lewat bawah,berarti mobil tersebut diparkir sendiri oleh pemiliknya di basment.


Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (ga’ kuat lagi rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang.

Kami berdua pun bisa bersantai sejenak.
Rendra pun membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
RIo : “G tau nich, BT jg lama-lama”.

Baca Juga :  Keponakanku yang Mungil dan Montok


Rendra : “aaaa….Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”.
(Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis dari dia).
Rio : “Ide bagus tuh”.

Akhirnya Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob… kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.

Rio : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketiwi.
Rio : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus…”
Rio : “Y ga’ terus-terus… kurang lengkap aja”

Kamipun tertawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.

“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rio : “OK”

Lama juga Rendra pergi, ga’ heran sih…biasanya juga ghitu. Lama-lama pun aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi.

Tiba-tiba aku di kagetkan dgn suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak.

Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kaya’ model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk dan aku pun berinisiatif untuk membantunya.

“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dgn sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya)

Akupun menuntunnya karena sedang mabuk dan bertanya lagi.

“Mobilnya dmn?”

Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku pun bertanya kembali.

“Bisa pinjam kunci mobilnya?”

Dia pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan ga’ jelas kan mending menyalakan remote mobilnya), dan akupun melihat lampu mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya).

Dan akhirnya akupun mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah ga’ pernah di pakai lagi, aku membuka pintunya… terdapat sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang up to date makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dgn yang model baru.

Aku menggiring cewek ini yang lagi mabuk menuju sofa, setelah dia duduk ku pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus lagi,makin ga’ kuat nich si “Ujang”), aku menggeledah isi tasnya, ada hp, dompet dan alat-alat kecantikan.

Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Diana. Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi.

Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia, awalnya dia si ga’ mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch dapat merangsang gairah cowok, sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha untuk mulai meraba-raba toketnya.

Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai ga’ cukup untuk menampung toketnya…aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg lagi mabuk meringis kesakitan, akupun mencoba mencari puting toketnya, yang bikin ga’ nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar…kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).

Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam sehingga Diana yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, akhirnya aku ga’ kuat lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ujang” sudah berdiri tegak bertanda siap bertempur.

Akupun menindihi tubuh Diana yg lagi mabuk dan melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya dan ku gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalamnya), kamipun akhirnya perang lidah dan ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Diana yg lagi mabuk pun akhirnya malah bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan daerah celana dalamnya sudah basah, kelihatannya nich cewek sudah horny.

Akupun berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si “Ujang” untuk dikulumnya…Diana sempat ga’ mau dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran sangat besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian buahnya penisku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar