Selasa, 30 April 2019

Memek Gadis Pembantuku

Cerita Sesk- Aku kenal sex saat masih duduk di kelas SMP tidak sengaja saat maen ke rumah temanku aku menemukan setumpukan video video porn di dalam sebuah kotak dengan rasa penasaran aku ambil satu dan kusetel film tersebut sungguh pengalaman pertamaku ini aku belum banyak tahu.


cerita sex pembantu nakal, cerita ml pembantu, cerita ngentot pembantu, cerita nakal pembantu, cerita pembantu muda, cerita pembantu rumah tangga, cerita pembantu dientot, cerita pembantu ganjen, cerita pembantu sange.

Kira kira dalam film itu menceritakan gadis gadis yang sedang di entot oleh om om dan teman lainnya, oya sampai lupa ngenalin , perkenalkan namaku Zyen umurku saat ini 21 tahun sebgai mahasiswa PTS Bandung, dalam cerita ini ketika aku kelas SMA di rumahku ada pembantu baru.



Orangnya masih lumayan kecil sekitar 14 tahun lah, tapi itu dia yang membuatku suka. Aku itu suka sama wanitae imut-imut yang masih agak kecil mungkin gara-gara video waktu itu (aku suka begitu melihat situs-situs tentang Lolita, soalnya cewek-cewek di situs-situs itu masih imut-imut). Dan yang paling membuatku terangsang adalah payudaranya yang masih baru tumbuh, masih agak runcing (tapi tidak rata).

Setiap hari itu dia kerjaannya, biasalah kerjaan pembantu rumah tangga, ya ngepel, ya mencuci dan lain-lain. Kalau aku sarapan, kadang suka melihat dia yang sedang ngepel and roknya agak terbuka sedikit, jadi tidak konsentrasi deh sarapannya karena berusaha melihat celana dalamnya, tapi sayang susah. Untuk awal-awal aku hanya bisa minta dibuatkan teh atau susu.

Baca Juga : Desahan Hebat Babysister Saat Orgasme


Lambat laun karena aku sudah ingin begitu melihat tubuhnya itu, kuintip saja dia kalau sedang mandi. Tapi sayang karena lubang yang tersedia kurang memadai, yang terlihat hanya pantatnya saja, soalnya terlihat dari belakang. Kadang-kadang terlihat depannya hanya tidak jelas, payah deh. Nah pada suatu hari aku nekat. Kupanggil dia untuk pijati aku, oh iya nama dia Lita.

“Lita.. pijitin saya dong, saya pegel banget nih abis maen bola tadi”, kataku.

“Iya Mas, sebentar lagi ya. Lagi masak air nih, tanggung”, jawabnya.

“Iya, tapi cepet ya. Saya tunggu di kamar saya.”

Cihuy, dalam hati aku bersorak. Nanti mau tidak dia ya aku ajak begituan. Lalu kubuka bajuku sambil menuggu dia. Lalu pintuku diketok,

“Permisi Mas”, ketoknya.

“Masuk aja Ne, nggak dikunci kok”, lalu dia masuk sambil bawa minyak buat mijit.

Mulailah dia memijatku. Mula-mula dia memijat punggungku dan sambil kuajak ngobrol.

“Kamu sekolah sampai kelas berapa Ne?” tanyaku.

“Cuma sampai kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab dia.

“Sekarang kamu umur berapa?” tanyaku lagi.

Dia menjawab, “Umur saya baru mau masuk 14 Mas.”

“Udah gede dong ya”, kataku sambil tersenyum.

Lalu aku membalikkan badan, “Pijitin bagian dadaku ya…” pintaku sambil menatap memohon. “Iya mas”, katanya. Dia memijati dadaku sambil agak menunduk, jadi baju yang dia pakai agak kelihatan longgar jadi aku bisa melihat bra yang dia kenakan yang menutupi dua buah payudara yang masih baru tumbuh.

Wah, kemaluanku jadi tidak karuan lagi rasanya. Dan aku juga menikmati wajahnya yang masih polos itu. Begitu dia selesai memijati dadaku, aku langsung bilang, “Pijitan kamu enak”, terus aku nekat langsung meraba payudara dia yang imut itu,

Tapi ternyata dia kaget dan langsung menepis tanganku dan langsung lari dari kamarku. Aku kaget dan jadi takut kalau dia minta berhenti dan bicara dengsn ibuku. Gimana nich? aku langsung dihantui rasa bersalah. Ya sudah ah, besok aku minta maaf saja dengan dia dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Benar saja, besok itu dia ternyata agak takut kalau lewat depanku. Aku langsung bicara saja dengan dia.

“Lit… yang kemaren itu maaf ya… Saya ternyata khilaf, jangan bilang sama Ibu ya.”

“Iya deh Mas, tapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Lita kaget dan takut”, kata dia.

“Iya saya janji”, jawabku.

Sebulan setelah peristiwa itu memang aku tidak ada kepikiran untuk menggituin dia lagi. Dan dia juga sudah mulai biasa lagi. Tapi pada suatu hari pas aku sedang mencari celanaku di belakang, mungkin celanaku sedang dicuci. Soalnya itu celana ada duitku di dalamnya. Yah basah deh duitku.

Eh, pas aku lewat kamar si Lita, kelihatan lewat jendela ternyata dia lagi tidur. Rok yang dia pakai tersibak sampai ke paha. Yah, timbul lagi deh ide setan untuk ngerjain dia. Tapi aku bingung bagaimana caranya. Akhirnya aku menemukan ide, besok saja aku masukkan obat tidur di minumannya. Dan aku menyusun rencana, bagaimana caranya untuk memberi dia obat tidur.

Besok pas sedang makan dan kebetulan rumah sedang sepi, aku minta dibuatkan teh. Setelah selesai dia buat dan diberikan ke aku. Kumasukkan saja obat tidur ke teh itu. Terus manggil dia,

“lit… kok tehnya rasanya aneh sih?”

“Masa sih Mas?” kata dia.

“Cobain saja sendiri”, dia langsung minum sedikit.

“Biasa saja kok Mas…” katanya.

“Coba lagi deh yang banyak”, kataku.

Dia minum setengah, terus aku bilang,

“Ya udah yang itu kamu abisin saja, tapi buatin yang baru.”

“Iya deh Mas, maaf ya Mas kalo tadi tehnya nggak enak”, jawabnya.

“Nggak apa-apa kok”, jawabku lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar